Duh, apa hubungan nya ya? Hahaha. Ceritanya itu, aku tadi sore secara tidak sengaja mendengarkan kuliah dari seorang Kiai Haji terkenal, ya udah kubocorin rahasia nya, beliau bernama KH Zainuddin MZ.
Nah pemuka agama Islam yang populer melalui ceramah-ceramahnya di televisi dan mendapat julukan sebagai "Da'i Sejuta Umat" karena da'wahnya yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat ini, tadi sore membahas tentang ‘pengharapan manusia’.
Paling tidak karena aku tidak mengikuti ceramah nya di televisi dari awal, aku anggap judulnya seperti itu. Nah di dalam ceramah tersebut, Kiai Haji yang telah dianugerahi Doctor honoris cause dari Universitas Kebangsaan Malaysia tiba-tiba menceritakan tentang pohon beringin dan semangka.
Dan itulah yang menarik minatku dan menghentikan langkahku menuju ke kamar mandi dan sejenak mendengarkan ceramah beliau. Beliau bercerita ada seorang cendekiawan yang sedang beristirahat di bawah pohon beringin yang rindang. Pohon itu terletak tak jauh dari sebuah perkebunan semangka.
Ketika dia duduk di sana, dia berpikir dan beranggapan bahwa Allah tidak adil karena pohon beringin yang begitu besar, tapi buahnya begitu kecil. Sungguh terbalik dengan semangka yang pohon nya begitu kecil namun buahnya begitu besar.
Nah kemudian ketika dia sedang mempertanyakan kenapa itu, tiba-tiba sebuah buah dari pohon beringin jatuh menimpa hidungnya. Dia pun tersentak dan tersadar. ‘apa jadinya bila pohon beringin tempat orang biasanya berteduh itu bila mempunyai buah yang besar sebesar semangka. Pasti sudah hancur hidungku’, begitu pikirnya. Dan dia pun tersadar, bahwa apapun yang ada di dunia ini telah ditentukan dengan sempurna oleh Allah.
Nah di sini akupun berpikir. Semua yang mungkin telah kita anggap buruk pada awalnya, bila dipikirkan lebih lanjut akan terbukti bahwa itu baek bagi kita, bagi manusia. Mungkin untuk mengetahui tujuannya itu, kita hanya butuh waktu atau seseorang yang mencerahkan.
Mungkin kita semua di dunia ini selalu berpikir apa yang telah kita alami adalah tidak adil. Namun banyak orang bijak sana yang berkata ‘life is cruel’ ya hidup itu kejam, bukan hanya pada kita sendiri, namun pada semua orang. Bila kita mengingat akan hal yang satu itu, maka kita harus belajar menerima segala cobaan yang kita dapat. Dan setia berharap bahwa hari esok akan lebih baek.
Badai paling dahsyat pun akan berakhir dengan terbitnya matahari cerah. Tidak ada satupun di dunia ini yang kekal. Demikian juga dengan penderitaan. Sekarang kita menderita, besok kita bahagia. Itu hukumnya.
Nah bila kita sedang menderita karena suatu hal, pastikan kita tetap bersyukur dan berusaha mencari tau kenapa suatu kejadian itu terjadi. Mungkin Allah sedang menegur kita. Dan hendaknyalah kita belajar dari itu.
Teringat aku kembali pada ceramah KH Zainuddin MZ kemudian menambahkan agar kita menambatkan pengharapan kita secara vertikal pada Allah. Karena hanya berharap pada Allah maka kita tidak akan dikecewakan. Berbeda bila kita berharap dengan sesama manusia, sudah pasti akan banyak kekecewaan yang kita alami.
Nah ceramah beliau kurasa sangat bermanfaat bagi kita semua, maka dengan senang hati ku tuliskan kembali di sini dengan kata-kata ku.