Wednesday, October 27, 2010

Mafia

Dedikasi: Henny

Semalam aku ngobrol dengan seorang temanku yang hobi nya maen game Mafia-mafiaan. Game yang dikategorikan sebagai ‘text game’ itu membawa kita ke dunia mafia, dimana kita adalah salah satu mafia nya. Dan sebagai mafia, kita harus mempunyai banyak kenalan dan teman yang dapat diandalkan.

Pemrograman dari game seperti ini sangat sederhana. Pada prinsip nya, hanya statistik yang dimiliki oleh belah belah pihak di dalam kasus saling bertempur yang dibandingkan. Siapa yang memiliki statistik yang lebih baek itulah pihak yang menang. Untuk beberapa jenis permaenan yang laen, bahkan juga ditambahkan faktor keberuntungan (luck factor) sebagai bumbu untuk menggambarkan sesuatu yang tidak dapat dihitung.

Dari pertimbangan teknis ini, maka bila kita ingin sukses di permaenan ini, maka kita harus mempunyai banyak teman. Dan untuk itu, pamaen seperti diwajibkan mencari pemaen laen sebanyak mungkin untuk dijadikan rekan, ataupun mengajak teman yang belon maen untuk ikutan bergabung.

Bagi beberapa orang game seperti ini sangat menyenangkan dan bisa membuat ketagihan, namun bagi beberapa orang laen, game seperti ini sangat membosankan, karena dari tampilan di layar yang agak kurang atraktif bila dibandingkan dengan game dengan animasi dari karakter-karakternya. Maklum game ini kan ‘text game’ dimana kita hanya membaca tulisan di layar computer kita, dan menekan tombol tertentu dan menanti hasilnya ditampilkan dalam bentuk text juga.

Bilamana di dunia nyata, dunia mafia itu kerap kali digambarkan sebagai dunia yang gelap di mana kasih sayang ada salah tempat. Namun dari game mafia di salah satu jejaring sosial ini sebenarnya satu pihak dapat mendidik kita untuk saling membantu, khususnya membantu teman sendiri. Namun di pihak laen kita juga dididik untuk menjadi egois dan menjadi orang yang mempunyai pendirian dan tujuan dalam hidup nya.

Kadangkala game seperti ini walaupun mungkin bisa dianggap sadis dan tidak mendidik, namun kita bisa juga mencari asas manfaatnya, disamping sebagai pembunuh waktu senggang. Biar bagaimanapun juga, bermaen seperti ini di dunia maya adalah jauh lebih baek dibandingkan bila kita berkeliaran dengan tujuan tidak jelas, dan berada di tempat-tempat yang tidak mendidik kita.

Tentunya orang yang membaca tulisanku ini menjadi rada heran, lho kok game brutal seperti itu dikatakan bermanfaat? Mana manfaatnya? Mudah saja, di dalam game seperti itu dan juga di semua jenis game yang laen, kita biasanya akan diberi suatu tugas atau tujuan. Nah untuk mencapai tujuan dan tugas itu (dengan sukses) kita harus mencurahkan pikiran dan konsentrasi kita.

‘Zielstriebig durcharbeiten’ (terjemahan: bekerja untuk mengejar suatu tujuan), begitu prinsip banyak orang Jerman. Dan dari mereka aku belajar, bahwa untuk hidup di dunia ini kita harus meliat/mencari tujuan nya terlebih dahulu. Dan kemudian dengan segala tenaga dan pikiran yang terpusat di sana, kita bekerja,.

Sama seperti maen suatu game, kita punya tujuan. Dan kita harus mampu membujuk dan mengorganisir semua teman kita untuk membantu kita mencapai tujuan yang kita inginkan. Kita harus egois dalam hal ini, karena tujuan kita adalah sukses. Dan hanyalah suatu kesuksesan yang membuat kita bahagia.

Berapa sering kita mendapatkan tugas namun tidak mampu mengakhirinya? ‘Finishing work’ nya jelek kata orang. Nah belajar dari pedoman orang-orang di Jerman itu kita akan bisa mencapai segala tujuan dengan sukses, karena sukses milik kita.