Monday, June 21, 2010

Untung Rugi Terkoneksi

Seperti kujelaskan kemaren, tanpa sadar bila kita memilih terkoneksi melalui perangkat seperti Blackberry, maka waktu kita akan cepat hilang, duit juga, kesehatan mata dan juga jari-jari yang akan bisa kaku-kaku karena diposisikan mengetik keypad yang mungil dan tentunya posisi tengkuk kita akan bermasalah (ergonomi nya jelek), bila kita harus selalu membungkuk memandangi layar Blackberry kita dan kepekaan kita terhadap lingkungan jadi berkurang.

Tapi tentunya hal ini tidak terjadi pada orang yang menggunakan nya dengan bijak, tidak terlalu autis maksudku. Maka kuncinya hanyalah, tetap terkendali dengan perangkat/maenan baru. Tapi biasanya fenomena kebosanan juga akan mulai terlihat setelah memasuki bulan ke tiga.

Tentu bukan hanya kerugian yang dialami oleh penggunanya, namun tentunya ada efek positif nya juga. Misalkan penggunaan fasilitas chat seperti itu dapat mengakrabkan penggunanya, selama rasa saling mengerti dapat dipupuk.

Kejadian yang sering terjadi di dalam chat begitu, adalah kejadian bila seseorang yang disapa tidak cepat membalas sapaan tersebut. Misalkan ada seseorang yang kesepian, lalu dia berusaha menarik perhatian temannya, namun temannya itu kebetulan sedang mandi dan tak dapat membalas segera, lalu bisa jadi timbul perasaan dicuekin yang bisa memicu perpecahan.

Akibat positif laennya, misalkan anak muda yang autis karena blackberry biasanya jarang berpikir untuk merencanakan tindak kejahatan, karena mereka telah hidup dalam dunia digital maya dan komunikasi lewat jempol.

Akibat positif laennya, pengguna blackberry biasanya juga tergabung dalam salah satu situs pertemanan dan biasa mengupdate statusnya, sehingga orang tua, atau rekan mereka tau dimana keberadaannya. Jadi rasa kuatir dari orang tua dapat diminimalkan. Coba saja cek semua pengguna Blackberry pasti mereka rajin mengupdate status mereka.

Hal ini tentunya bukan hanya dalam hubungan keluarga, namun juga dalam hubungan antar kekasih. Bila Blackberry map nya diaktifkan, maka posisi dari pemegang perangkat Blackberry akan dapat dideteksi dengan mudah. Jadi tak bisa mengaku sedang bersama teman di salah satu mall, tapi posisi di Blackberry map menunjukkan dia sedang berselingkuh.

Rasa kebosanan dapat diusir dengan mudah, bahkan mungkin saking autisnya, biaya bisa dihemat, karena sering lupa makan atau hanya makan sedikit, atau malahan jarang nonton tivi atau bioskoop.

Juga rasa kebersamaan dapat dibagi dengan sharing files maupun saling berbagi info. Jadi semua mendapatkan info teraktuil, termasuk segala gosip yang tidak benar. Jadi bisa dibilang nantinya semua rasa pelit dan kikir dapat dikikis, sehingga dapat mendukung penciptaan dunia komunikasi yang lebih baek, yang lebih toleran dan juga lebih sabar.

Lebih sabar? Ya tentu, kadang kala kita akan dipaksa menunggu datangnya suatu jawaban dari teman yang kita tuju. Kalo tidak sabar kan bisa saja angkat telefon, pencet tombol dan ngoceh deh langsung.

Yang selalu harus diingat itu, chat seperti ini dapat mendekatkan yang jauh dan dapat menjauhkan yang dekat. Semoga semua penggunanya cukup bijak dan tidak menambah daftar penderita ‘blackberry autism’.

Sebetolnya masi ada banyak dampak dan efek laennya, namun kurasa setelah mengulas tentang jaringan Blackberry dan Ovi ini, cukuplah sekedar pemikiran dan ulasanku, semoga bermanfaat bagi semua pembacaku.

Kalo terus terang aku masi mengandalkan komunikasi jelas dan cepat lewat telefon,jarang terjadi salah paham dan biasanya bisa sangat menghemat waktu. Dan bukan komunikasi lewat jempol. Kalo mau sedikit jaga jarak, cukup lewat SMS saja.