Mood : lagi kekenyangan
Cuaca: mendung tidak hujan
Snack : lagi maem roti sisir yang enak
Song : lagi dengar lagu-lagunya kangen band
Genre : lagu sederhana
Tanggal : 1 November 2007
Dedikasi : Yuniwati, temanku yang pandai menyanyi
Kucoba-coba melempar manggis
Manggis kulempar mangga kudapat
Kucoba-coba melamar gadis
Gadis kulamar janda kudapat
Suatu hari aku iseng-iseng aja membeli kartu perdana XL Bebas edisi Bebas Emas di sebuah counter Okeshop di dekat rumahku. Aku kenal baek dengan SO (sales officer) nya karena memang sering cangkruk di tempatnya sambil ngobrol-ngobrol. Maklumlah aku khan orangnya super ramah sehingga selalu suka beramah tamah dengan siapapun termasuk satpam, hehehe. Dan darinya aku tau waktu itu kartu perdana XL Bebas lagi diobral (bukan hanya baju lho yang bisa diobal dengan sukses, hehehe). Karena harganya hanya enam ribu perak saja, maka tak ayal lagi aku menggotong satu buah kartu itu untuk kucoba. Memang sih, aku sudah mempunyai sebuah kartu XL dengan nomer yang lumayan cantik (ga mau terlalu narsis ah, hehehe, malu...maklum masi ada banyak orang yang nomernya lebih cantik dari nomerku, hehehe...) , tetapi aku ingin membandingkan apa aja sih keunggulan kartu XL edisi Bebas Emas itu. Ternyata selaen mendapat dua puluh lima SMS gratis, aku juga mendapatkan gratis RBT alias ring back tone atau juga lebih dikenal sebagai NSP alias nada sambung pribadi ala Telkomsel. Memang setauku sih XL menawarkan RBT gratisan untuk pengaktivan pertama, tapi aku tidak tau kalo XL Bebas Emas sudah menawarkan program yang lebih gila lagi. Apa itu? Kita diberi gratisan RBT tanpa bisa memilih. Jadi tiba-tiba sudah aktiv untuk tiga puluh hari kedepan tanpa kita bisa memilih. Hehehe...
Nah coba tebak RBT apa yang kudapat dari XL secara cuma-cuma tersebut? Tentu saja RBT dari Kangen Band yang judulnya “Tentang Aku, Kau dan Dia“. Walah Kangen Band. Grup apa pula itu? Usut punya usut asal tidak kusut, Kangen Band ini adalah grup band kontroversial yang telah berhasil membuat khasanah musik di Indonesia jadi gempar di beberapa bulan terakhir ini. Di satu pihak banyak juga dikecam oleh orang-orang yang mengerti musik dan menyadari bila warna musik Kangen Band adalah warna musik murahan atau musik tukang cendol (maklum leading vocal nya sebelonnya bener-bener berprofesi sebagai tukang cendol di Lampung sebelon terangkat menjadi penyanyi kondang dan sering manggung di televisi sampai di luar negeri segala lho, hehehe….). Herannya walau dihujat sebagai musik murahan, ada banyak orang yang menyukai musik mereka dan aku sendiri juga sudah sering melihat mereka tampil di televisi. Walah kalo jelek seperti dikecam banyak orang, kenapa kok ini grup musik menjadi ngetop ya? Ato hanya karena dukungan sponsor yang duitnya bejibun itu, sehingga mereka mampu menyuap setiap stasiun radio sehingga lagu mereka masuk ke dalam chart ato bahkan juga stasiun televisi lokal yang direktur programnya memang terkenal haus sogokan itu? Ga tau juga sih. Aku sendiri dulu pertama kali mendengar tentang Kangen Band ya lewat televisi, tanpa pernah menyangka bila grup ini bisa melejit. Bahkan ada salah satu sinetron di Indo yang telah memakai lagu mereka sebagai theme song sinetronnya.
Karena aku bukan penggemar sinetron bersambung begitu kecuali acara si Unyil, maka aku tidak pernah tau bila kecaman terhadap grup band ini begitu besar. Di salah satu tayangan wawancara bersama kepala redaksi Metro TV Andy Noya, aku baru sadar bila ada ancaman pembunuhan terhadap personil-personil grup ini, sehingga aku jadi pingin tau seperti apa lagu-lagu Kangen Band ini. Memang sih, bila didengar dari liriknya lumayan sederhana dan mudah dicerna, sehingga mudah diingat dan dihafal. Memang belon seperti karangan grup Letto asal Jogjakarta yang terkenal handal dalam menulis lirik lagunya. Tapi sebenarnya bila personil Kangen Band ini dibina lebih lanjut, mereka pasti bisa berkembang menjadi lebih baek. Mengingat anggota band ini adalah orang-orang dari Lampung yang dulunya hidup sederhana, dari anak tukang becak, sampai tukang cendol (untung-untung bukan preman kampung, hahaha). Mungkin juga karena mereka berasal dari kalangan yang bermaen musik berdasarkan dari pengalaman hidup mereka, dan itu dari golongan rendahan, maka musik mereka bisa mengena di hati dan mudah dicerna oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang mayoritas dari golongan tidak mampu itu. Yah kukira itu lah jawabannya. Pencinta musik sederhana di Indonesia jumlahnya jauh lebih besar daripada penggemar musik country yang dibawakan dengan topi koboi dan gaya perlente tak bermakna oleh salah satu penyanyi lagu country yang biasa tayang di Metro TV itu. Tentu saja aku tidak mau menyebut nama orang itu, bukan karena takut dianggap menghujat, namun karena aku bener-bener lupa, maklumlah namanya tak layak untuk kuingat. Pokoknya aku ingat dia pernah membawakan acara who wants to be millionaire dan juga acara game show Deal or No Deal yang bagi-bagi uang itu.
Yah, mayoritas orang Indonesia lebih suka mendengar musik tipe sederhana seperti lagu dangdut dan lagu-lagu seperti punya Kangen Band ini. Paling tidak itulah pendapatku. Sebagai pencinta segala jenis jenis musik, aku tidak mau menganak emaskan salah satu jenis musik yang ada. Bosanova juga oke, keroncong juga oke, bahkan lagu-lagu perjuangan seperti di acara kampungku waktu malam tujuh belasan juga oke. Semua bagus.
Memang bila ditinjau dari lirik lagu yang di karang oleh Doddy (pimpinan grup Kangen Band), aku liat bila dia berusaha untuk membuatnya sepuitis mungkin. Oke, aku termasuk orang yang tidak perfeksionis dan mau menerima kekurangan orang, karena aku tau tak seorangpun juga sempurna. Maka aku liat usaha yang mereka lakukan untuk menelorkan musik dan lirik yang lumayan telah ada. Walau sejujurnya, aku hanya meliat kemampuan vokalis grup inilah yang membuat melodi band ini menjadi melejit. Bila aku rada sinting dikit, sebagai penggemar musik jazz yang biasanya melodi dari suatu lagu juga bertumpu pada kemampuan alunan vokal dari penyanyinya, aku akan dengan senang hati dan berani menggolongkan warna musik Kangen Band ini ke arah warna musik semi-jazz. Hanya dengan memperhatikan kalo semua alunan musik hanya dijadikan background aja, berkebalikan dengan musik rock yang mengandalkan kemampuan sang Drummer menggebug peralatan pukulnya sekeras-kerasnya itu. Walau tidak sedikit pemaen drum yang juga mampu melantunkan lirik lagu dengan bagus. Sebagai contohnya adalah Phil Collins yang dulunya adalah penggebug drum dari grup Genesis. Dengan catatan kecil di sini, penggebug drum yang paling wahid sampai saat ini adalah almarhum penggebug drum dari grup nya Led Zeppelin.
Memang kemampuan bernyanyi adalah bakat alam yang tidak dimiliki semua orang. Namun vokalis Kangen Band ini (Andika kalo tidak salah namanya) punya kemampuan vokal yang sekilas malah lebih baek ketimbang penyanyi sombong dari Peterpan, yang kalo nyanyi selalu ditelan itu. Yang lebih mengagumkan lagi, jarang aku liat ada grup band yang mayoritas posisinya dihuni oleh kaum adam itu membawa seorang muslimah berjilbab untuk menjadi pendamping leading vocal nya. Salut! Suatu pemandangan yang langka dan berani...
Terdorong oleh kenyataan bahwa aku banyak mendengarkan dan mengamati musik-musik berbahasa Indonesia, sejak aku mendarat di tanah Jawa ini, maka hatiku tergerak untuk melampirkan lirik lagu-lagu Indonesia yang kebetulan aku senang dengar, di dalam blog ku. Yah, itung-itung cinta produksi anak negeri lah, hehehe…maklumlah aku lama tinggal di negara orang, jadi ada kebanggaan tersendiri, bila aku juga ikut mempopulerkan lagu-lagu Indonesia meski hanya dengan cara melampirkan lirik lagunya. Tentu saja untuk kalangan sendiri, hehehe…
Okelah, aku tidak mau berkomentar lebih jauh lagi tentang grup Kangen Band ini dan aku tidak mau menghujat grup ini sebagai grup yang membodohi masyarakat karena mereka berhasil menjual lebih dari 300 ribu copies di pasaran dan lagu-lagunya mereka di claim telah di download oleh lebih dari sejuta kali, tapi aku akan menyerahkan penilaian itu kepada pembaca saja. Boleh jadi grup ini bagus atau tidak. Tapi aku akan bersikap diplomatis dan menerima kehadiran mereka di khasanah musik Indonesia, sebagai grup musik lokal yang berhasil membuat “break through“ dalam bentuk penyaji musik Indonesia berwacana sederhana dan mudah cerna...untuk contoh dari lagu Kangen Band itu, aku sertakan di bawah ini lirik lagu dari Kangen Band yang awalnya di rilis dengan judul “Usai Sudah“ dan kemudian di revisi menjadi “Tentang Aku, Kau dan Dia“... selamat menikmati...
Selayakkah engkau tahu
Betapa ku mencintaimu
Kau terangkanku dari mimpi burukku
Selayakkah kau mengerti
Betapa engkau kukagumi
Kau telah tinggal dalam palung hati
Betapa hancur hatiku
Melihat engkau bersamanya
Namun ku mencoba tegar menghadapinya
Jangan kau menangis lagi
Tak sanggup aku melihatnya
Sekarang kau pilih diriku atau dirinya
Reff:
Kau tuliskan cerita
Tentang engkau dan dia
Membuat hatiku smakin terluka
Sudah usai sudah
Cerita engkau dan aku
Pulanglah sebagai bingkisan kalbu
Kutulis cerita tentang aku dan dia
Sehingga membuatmu terluka
Sudah usai sudah jangan menangis lagi
Kurasa sabarlah disini… kasih