Mood : riang gembira
Cuaca: panas dan berawan
Snack : kismis
Song : lagi dengar MTV FM Surabaya
Genre : bervariasi
Tanggal : 6 September 2007
Dedikasi : seseorang yang kusuka dan adek angkatku Rong-Rong
Tak terkira sudah seperempat taon yang lalu aku menuliskan perasaanku di blog-ku, tapi ternyata aku masi belon bisa melupakannya seratus persen. Jujur aja aku sudah berusaha untuk melupakannya, tapi aku belon berhasil, aku dah coba untuk “menggantikan”nya dengan seseorang, entah itu siapa, tapi masi gagal pula. Emang sih, ga mudah bila hati sudah berkata, pikiran harus mengalah. Yang lumayan menyiksaku itu perasaan ingin bertemu dengannya lagi, jujur aja, aku ini orangnya selalu memandang realita. Tetapi karena realita dalam hal ini mengisyaratkan kalo hubungan itu tidak mungkin, maka aku sudah berorientasi untuk melupakannya, walau sampe kini belon sukses...
Aku sempat sih sedih dikit, dua bulan silam, aku sudah ungkapkan isi hatiku padanya. Sampe aku curhat di blog-ku ini, aku emang tidak pernah cerita pada siapa-siapa tentang hal itu. Emang sih jujur aja, perasaan yang dipendam akan membuat kitanya akan jadi lebih sengsara, jadi kita harus cari kesempatan untuk ungkapkan isi hati kita padanya, tanpa takut mendapatkan jawaban negativ (bulan Mei aku juga ada cerita tentang itu dan tentu saja selalu aku praktekkan sendiri). Karena itu akupun cari waktu yang tepat untuk itu. Ceritanya waktu itu, dia lagi ulang taon, aku berusaha untuk menelefonnya, tapi tidak diangkat olehnya, mungkin dia lagi sibuk, ya ga apalah, karena memang jam kerja. Terus aku SMS kasi selamat dan sekaligus aku ungkapkan dikit tentang feeling ku padanya, tentu saja tanpa signal kalo aku akan pedekate kepadanya, karena aku udah memutuskan untuk tidak pedekate ke dia. Tentu saja seperti yang kuduga sebelonnya, aku tidak mendapatkan jawaban apa-apa darinya (aku aja mungkin juga tidak tau harus berreaksi bagaimana sedetik setelahnya, tapi seperti biasa, detik berikutnya, aku akan tau aku harus ngapain, hehehe, maklum sudah pengalaman ditembak cewe duluan dan juga sudah berpengalaman berhadapan dengan cewe yang tiba-tiba bilang suka padaku di tengah ketidak-siapanku, hehehe…).
Tapi mungkin aja dia kaget mendapatkan SMS dariku itu atau mungkin dia pikir aku dah punya pacar, karena waktu ketemuan tiga bulan silam itu, aku datang bersama teman cewe ku yang bukan pacarku. Tentu aja masi ada kemungkinan, kalo dia tidak minat padaku, hehehe, tapi ga apalah. Karena tentu saja aku tidak mau berpendapat negativ tentang dia, karena gimana caranya aku bisa berpikiran negativ terhadap orang yang kusuka? Ga mungkin khan, sangat tidak mungkin kita menyatakan rasa suka kita pada seseorang dan sekaligus menghujatnya. Akupun tidak demikian, kenapa? Karena seperti ada kutulis di bulan Mei dulu, cinta itu ramah, cinta itu tidak mencemburui, cinta itu tidak membual, cinta itu tidak membanggakan diri, cinta itu tidak kasar, cinta itu tidak mementingkan diri sendiri, cinta itu tidak cepat marah, cinta itu tidak mengingat-ingat kesalahan, cinta itu tidak berbohong, cinta itu selalu mengatakan kebenaran, cinta itu selalu memperhatikan, cinta itu selalu melindungi, cinta itu selalu mengharap yang terbaek, cinta itu selalu memelihara, cinta itu selalu membantu, cinta itu tidak pernah gagal…
Situasi yang dimulai dengan salah, memang biasanya tidak bisa diakhiri dengan bagus, jadi emang tidak ada jalan laen selaen aku harus berusaha melupakannya. Jadi jika aku ingin kembali ke realita lagi, aku harus melupakannya. Benernya tidak ada yang susah dalam hal melupakan seseorang, tapi itu hanya berhasil dengan berjalannya waktu atau bila telah hadir seorang penggantinya. Aku sempat berkenalan dengan seorang cewe yang kurasa oke, walau beda agama. Menurut penilaianku, dia ini orang yang sederhana. Tapi setelah kutinjau lebih lanjut, kemungkinan besar masih akan ada masalah laen yang akan timbul di kemudian hari, maka akupun memutuskan untuk menyetopnya. Maklumlah aku sudah tua, jadi aku tidak mau ama yang ruwet-ruwet, aku sukanya ama yang simple-simple, hehehe… Ya, mungkin laen kali…jujur aja kali ini ada seseorang yang sederhana dan yang sedang kuincar, semoga aja bisa jadian…
Bila ada orang tanya, kenapa keserhanaan seseorang selalu kujadikan syarat utama sampe saat ini? Gampang aja, orang yang sederhana tidak akan menuntut apa-apa dari kita. Jadi dengan tipe-tipe orang seperti itu kita akan bisa menemukan cinta sejati. Cinta tanpa pamrih yang dibutuhkan setiap orang, cinta yang bisa menerima keadaan kita bagaimanapun juga kitanya. Cinta yang sama sekali tidak mementingkan uang dan harta atau semua yang bersifat duniawi. Bayangkan di dunia yang serba materialistis ini, kita pasti akan kesulitan menemukan seseorang yang tidak mengutamakan materi dan uang. Terlebih lagi, seorang cewe yang sederhana itu cewe yang mudah untuk dibahagiakan dan dicukupi kebutuhannya… dan seorang cowo paling suka membahagiakan hati cewenya..
Aku ada beberapa contoh nyata dalam kehidupan ini yang bisa kubagi di sini. Pertama ada seseorang yang saat ini sangat dekat denganku, dari awal perkenalannya aku sudah tau kalo dia itu walaupun dari keluarga yang serba berkecukupan tetapi hatinya kotor karena selalu memandang segala sesuatunya dari harta kekayaan. Dia berpendapat bila dia punya uang simpanan segini maka cowo nya harus punya uang segitu juga. Memang awalnya dia memulai segalanya dengan kenyataan kalo cowo nya mempunyai pendapatan yang sama dengannnya karena baru mulai sama-sama meniti karir sebagai pegawai.
Namun setelah dia mendapatkan beasiswa ke luar negeri, dan dia berhasil menyimpan uang dari beasiswa nya itu, tentu saja uang simpanannya lebih banyak dari cowo nya yang cuma bekerja sebagai pegawai di Indonesia dan menerima bimbingan belajar anak-anak sekolah. Dan kenyataannya, begitu dia tau kalo sang cowo ternyata malah menyumbangkan sebagian besar dari pendapatannya ke suatu institusi keagamaan, maka cintanyapun mulai pudar. Dia mulai melirik cowo laen yang lebih kaya di perantauan sampe akhirnya ketauan dan dia diputus oleh cowo nya. Kenapa semuanya harus diukur dengan uang? Dalam hal ini, akupun akan melakukan hal yang sama seperti cowo nya. Kenapa? Gampang aja, aku tidak mau mempunyai pendamping hidup yang mengutamakan uang dan aku tidak mau mempunyai seorang istri yang pernah menyeleweng dalam sejarahnya. Itu aja, sangat simple. Sebagaimanapun baeknya hatinya, pasti hatinya itu telah ternoda bila dia telah menyeleweng. Bayangkan andai kita punya pasangan hidup yang pernah menyeleweng, betapa sakitnya hati kita bila kita tau kita telah dikhianati olehnya? Bayangkan pula, bila kita tidak tau, terus gimana? Maka aku selalu anjurkan teman-teman yang dekat denganku, untuk tidak mendekati cewe-cewe ataupun cowo-cowo yang pernah menyeleweng. Masi ada banyak orang yang laen yang jauh lebih berharga untuk dicintai…
Ada contoh nyata lagi. Ini malah sodaraku sendiri. Awalnya dimulai dengan tertangkapnya sang cewe karena menyeleweng, yang cowo itu masi sodaraku sendiri, terus si cewe malah mengultimatum sodaraku itu untuk menikahinya. Bodohnya sodaraku, dia mau, alhasil setelah jalan tiga taon pernikahan si cewe malah minta pembagian harta orang tuanya padahal orang tuanya belon meninggal dan juga malah menuntut cerai dan pembagian harta fifty-fifty (padahal modalnya masuk ke pernikahan itu tidak seberapa dan bahkan biaya pesta pernikahannya yang mencapai ratusan juta rupiah itu juga ditanggung orang tua sodaraku, gila nian khan?), kalo tidak dibeli sekian banyak uang. Hanya karena campur tangan kedua orang tuanya dan pemberian uang dari orang tua sodaraku, maka kasus tuntutan cerai itu bisa dihindari. Memang kemudian terbukti kalo si cewe keterlaluan dan sifatnya matre. Andai aku di posisinya, pasti sudah aku ceraikan dia, lebih baek lagi aku tidak akan pernah menikainya karena awalnya cinta sejati itu sudah tidak ada. Karena itu bila aku tau seorang cewe itu matre, maka aku akan membatasi pergaulanku sebatas teman aja, susah nantinya, bisa-bisa dituntut cerai dan abislah harta benda yang kita miliki. Bukan aku tidak mau berbagi, tapi kebodohan seperti itu tidak bole aku buat, enak juga idup sendirian. Ya itulah, salah memilih artinya menjalani idup seperti di neraka. Maka jauh-jauh dari orang yang pernah nyeleweng apalagi yang pernah ketangkap menyeleweng, bahaya, masi banyak cowo dan cewe laen koq yang baek hati…
Banyak sih kasus serupa, aku jadi teringat satu kasus lagi. Yang ini menyangkut orang tua. Ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Mereka sebenernya sudah berani berkomitmen untuk menikah dan mengarungi idup ini dengan segala permasalahannya. Akan tetapi ternyata ada salah satu pihak dari orang tuanya yang tidak setuju. Pasalnya tuh si anak didesain untuk menghidupi orang tuanya karena adeknya akan meninggalkan orang tuanya pindah ke kota laen. Nah lho, masalah cinta khan cuman masalah berdua, yang mau menikah siapa? Tapi memang repot sih, kalo seseorang itu terlambat menikah sehingga orang tuanya keburu pensiun. Dalam kasus-kasus seperti ini, banyak orang tidak mau mendekati cewe atau cowo yang punya tanggungan orang tuanya. Aku tidak bisa menyalahkan siapa-siapa dalam kasus seperti ini kecuali ke cewe atau cowo yang dijadikan tulang punggung keluarga itu. Salah sendiri napa telad nikah? Bayangkan andai dia menikah sebelon orang tuanya pensiun, pastilah semua masalah seperti itu tidak terjadi. Pasalnya kenapa dia terlambat menikah? Aku ga mau membahas di sini kenapa dia terlambat menikah, sudah tau sama taulah…
Tapi apa yang harus dilakukan bila seseorang itu sudah terlanjur masuk ke dalam suatu situasi yang sulit tetapi hasrat ingin menikah sudah besar? Ya berdoa sajalah dan jangan pilih-pilih lagi, cari kenalan susah apalagi cari yang sifatnya sesuai dan bisa menerima semuanya dengan lapang dada. Tidak perlulah melihat apa calonnya itu ganteng atau cantik, tidak perlulah melirik berapa tebal dompetnya, tidak ada guna mencari-cari masalah bila bertengkar sehingga masalah sepele menjadi besar, tidaklah perlu mempermasalahkan bila cewe nya lebih sukses dan berpendapatan lebih besar karena toch semuanya akan masuk ke dalam kas keluarga, tidaklah mempermasalahkan perbedaan agama yang ada (memang sih, negara Indonesia ini memperlakukan rakyatnya seakan-akan rakyatnya masi anak-anak kecil semua sehingga harus diatur tidak bole ini dan itu, harus punya agama, harus berpakean begini dan begitu (ingat RUU-APP waktu itu?), walah-walah mau sampe kapan seperti itu, mau menikah saja harus menyamakan agama atau tepatnya untuk menikah itu disyaratkan agama yang dianut keduanya harus sama dan minimal telah diterima di suatu institusi keagamaan yang sama, apa-apaan pula tuh? Yah untung sajalah masi ada gereja katholik romawi di sini, satu-satunya institusi religius yang membiarkan pasangan beda agama untuk menikah tanpa upacara penerimaan di geraja katholik dulu, maklumlah pusat gereja katholik itu di Roma Italia yang de-facto negera Eropa bebas. Ya beginilah kalo hidup di negara di mana asas kemanusiaan dan hak asasi manusia hanya merupakan label aja dan negera/pemerintah masi banyak ikut campur tangan dalam hal-hal yang bersifat pribadi. Ambil contoh negara-negara modern seperti Amerika dan Eropa dimana hak-hak asasi manusia terutama yang bersifat pribadi benar-benar tidak dibatasi atau bila ada hanya sangat minim.)
Benernya mencintai itu mudah dan indah. Asal aja kita bisa menemukan orang yang tepat, orang yang begitu pas dengan kita dari segi sifat. Tentu saja setiap orang pasti punya persyaratan dari segi fisik, harus berkulit putihlah, harus berrambut panjanglah atau berrambut rapilah, harus manislah, berwajah tampanlah, harus tinggilah atau apalah itu pastilah ada, bo’ong kalo tidak ada. Bayangkan saja bila kita harus bercinta dan memadu kasih dengan seseorang yang dari segi fisiknya sudah tidak kita ingini, pastilah kita jadi ogah dan mungkin malah tidak bisa punya anak, hahaha… Tapi mencari dan menemukan seseorang itulah masalahnya. Aku banyak tau tentang hal ini dan dimintai pendapat oleh banyak orang laen, sewaktu mereka curhat padaku. Aku sendiri banyak cerita tentang kisah-kisah kasus seperti ini pada mereka, biar mereka mengerti dan bertindak hati-hati…
Tembang Hanya Ingin Kau Tahu adalah karya Repvblik (memang ditulis dengan huruf V bukan U seperti di bahasa latin yang hanya mengenal huruf V sebagai gantinya huruf U, kalo tidak percaya bisa dibaca di tulisan-tulisan yang tertera di gereja-geraja ketholik kuno di Eropa, kalo di Indonesia sih biasanya tulisan Belanda bukan latin) grup musik baru asal Surabaya. Grup ini memang tidak terlalu sukses di bilantika musik Indonesia, tapi di Surabaya, lagu ini sempat merajai pengeras suara dari toko-toko di mall-mall di Surabaya. Dari lirik sih lumayan bagus walau cuma sederhana dan terdiri drai sekitar enam puluh kata saja, tapi ya musti harus kuakui, kalo melodinya yang dikombinasi menjadi simple malah terdengar lumayan bagus dan menyentuh hati. Dari segi kritik, memang hanya lagu ini lagu satu-satunya yang tergolong bagus dari seluruh album perdama grup Repvblik, tapi ya lumayanlah lagu ini untuk dinikmati, sebagai penghibur duka di hati …
Ku telah miliki
Rasa indahnya perihku
Rasa hancurnya harapku
Kau lepas cintaku
Rasa ’kan abadi
Sekalipun kau mengerti
Sekalipun kau pahami
Kufikir ku salah mengertimu
O o o aku
hanya ingin kau tahu
Besarnya cintaku
Tingginya khayalku bersamamu
Tuk lalui waktu yang tersisa kini
Di setiap hariku
Di sisa akhir nafas hidupku
Ow woo woo wo wo wo wo wo wo wo wo wo wo wo
Walaupun semua
Hanya ada dalam mimpiku
Hanya ada dalam anganku
Kulewati hidup
Rasa ‚kan abadi
Sekalipun kau mengerti
Sekalipun kau pahami
Kufikir kusalah mengertimu
O o o aku
hanya ingin kau tahu
Besarnya cintaku
Tingginya khayalku bersamamu
Tuk lalui waktu yang tersisa kini
Di setiap hariku
Di sisa akhir nafas hidupku
O o o aku
hanya ingin kau tahu
Besarnya cintaku
Tingginya khayalku bersamamu
Tuk lalui waktu yang tersisa kini
Di setiap hariku
Di sisa akhir nafas hidupku
Ow woo woo oh wo wo wo wo wo wo wo wo wo wo